Menggunakan GIS Sebagai Alat Perencanaan Lahan Pertanian
Sejarah Perkembangan GIS dalam Perencanaan LahanPertanian
- Pada tahun 1886, Majelis Umum Virginia mendirikan Stasiun Percobaan Pertanian sebagai lembaga negara di Virginia Pertanian;
- Pada tahun antara 1937 dan 1972 tiga Stasiun Percobaan kecil didirikan;
- Pada tahun 1972, Majelis Umum Virginia menyediakan dana untuk mengkonsolidasikan tiga stasiun menjadi satu fasilitas penelitian tembakau terpusat;
- Pada tahun 1982, tahap kedua dari Pusat termasuk dana untuk laboratorium dan rumah kaca dibangun;
- Pada tahun 1999 bekerja sama dengan Dewan Pengawas Nottoway County, Pusat menyesuaikan batas-batasnya sebagai bagian dari Penyisihan Public Perolehan Ft. Pickett dasar proses penutupan.
Kegunaan GIS dalam Perencanaan Lahan Pertanian :
- Data survei tanah dan Sistem Informasi Geografis (GIS) adalah alat penting dalam perencanaan penggunaan lahan.
- Data survei tanah dan Sistem Informasi Geografis (GIS) saling terkait, mereka mewakili sumber tak ternilai dan kurang dimanfaatkan
- Tanah berbasis GIS membuat proses pengambilan keputusan yang lebih akurat, otomatis, dan efisien.
Fungsi GIS dalam Perencanaan Lahan Pertanian :
- Konversi informasi dicetak ke format digital dan integrasi menggunakan GIS memungkinkan tata guna lahan perencana untuk mengkorelasikan beberapa lapisan data ke satu lokasi dan memanipulasi tampilan data untuk memvisualisasikan tren dan pola.
- GIS juga memungkinkan informasi tanah tabulasi untuk rujukan geografis dan mudah dikonversi ke peta geografis dan interpretatif, menyediakan pengguna dengan representasi visual dari data tabular.
Keuntungan Menggunakan GIS dalam Perencanaan Lahan Pertanian
:
- GIS memungkinkan akses ke informasi dalam jumlah besar secara cepat dan efisien.
- GIS adalah sistem pemetaan tematik, yang berarti dapat menghasilkan peta berdasarkan tema-tema seperti tanah atau hidrologi.
- Keuntungan lain dari GIS adalah produk yang dinamis, bukan statis produk, sehingga mudah untuk mengupdate, mengedit, dan mereproduksi peta.
Gambar tersebut merupakan peta survei tanah
dikoreksi baru. Unit peta kuning mengindikasikan 0-2 persen lereng di puncak
bukit, unit peta hijau tanah pada 2-7 persen lereng, pink dan ungu mewakili
7-15 persen lereng, sedangkan warna gelap adalah tanah di lereng 15-25 persen.
Daerah biru menunjukkan tanah basah yang terjadi pada berbagai gradien
kemiringan. Tabel 1 menyediakan versi kental dari unit peta tanah.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
memberikan informasi kepada personil yang terlibat untuk membantu proses
perencanaan tata guna lahan mereka. Pusat berencana untuk membuat tiga daerah
penelitian baru yang besar didanai oleh pendapatan dari panen kayu dari daerah.
Sebuah daerah baru penelitian tanaman, daerah penelitian agroforestry, dan tiga
bidang makanan ternak/ternak besar harus dibuat untuk properti. Pusat ini juga
ingin mencari strategis penelitian agroforestry dan daerah perluasan lahan
pertanian untuk memanfaatkan tanah yang sesuai dan sumber daya air.
Kesimpulan
- · GIS yang dihasilkan oleh proyek ini, ditingkatkan dan diperbarui informasi tanah yang tersedia bagi staf Pusat dan sangat meringankan proses pengambilan keputusan. Akan lebih mudah untuk Pusat untuk mereproduksi peta disesuaikan dengan cepat pada permintaan, memungkinkan peta yang akan dibuat dan dibawa ke lapangan ketika mereka dibutuhkan. Sebagai contoh, para peneliti tanaman akan dapat menambahkan tabel atribut hasil penelitian masa lalu untuk peta plot penelitian.
- · Para Center akan menggunakan GIS ini untuk perencanaan penggunaan lahan di masa depan dan dalam upaya penelitian pertanian masa depan mereka. Keputusan itu dibuat dengan basis pengetahuan yang lebih akurat dan lebih efisien berkat kekuatan GIS.
·